Menanam mawar bagi yang hobbi tujuannya sudah jelas itu untuk menikmati bunga yang indah dan harum. Disamping itu, keindahan warna-warni mawar juga memberikan mereka banyak pilihan. Saat ini terrcatat lebih dari 5.000 macam hibrida mawar yang ditanam di seluruh dunia. Sosoknya bervariasi, mulai dari yang tumbuh meninggi, menyemak, kecil mungil, atau memanjat. Jenis-jenis ini dikelompokkan dalam tea roses alias mawar kuno, floribunda, grandiflora, climbing roses atau mawar pagar, hybrid tea, polyantha (baby rose), dan perpetual. Di antara jenis-jenis ini hybrid tea-lah yang umum dijadikan bunga potong. Lainnya lebih banyak ditanam sebagai elemen taman atau bunga pot. Menanam mawar umumnya tidak sulit. Hanya saja ia membutuhkan perlakuan-perlakuan khusus, terutama pemangkasan yang merupakan salah satu kunci membungakan mawar. Namun demikian, semua tetap berawal dari cara penanaman yang tepat serta terpenuhinya kebutuhan mawar itu sendiri.
Lokasi dan media tanam mesti tepat
Lokasi terbaik untuk penanaman mawar adalah yang mendapatkan sinar matahari penuh. Ditempat seperti ini bunga-bunga akan muncul lebih cepat. Meski demikian, di tempat yang mendapat cahaya matahari 5–6 jam per hari, masih bisa ditanami mawar. Mendapatkan cahaya matahari pagi lebih baik dibandingkan siang hari. Karenanya, pot mawar Anda sebaiknya ditempatkan di lokasi yang memungkinkan mendapat penyinaran pagi.
Mawar menginginkan tanah yang berdrainase baik. Jadi, media tanam mawar haruslah tanah yang gembur dan kaya humus atau bahan organik. Daya tahannya terhadap air cukup baik, tetapi jangan sampai tergenang. Ia menyukai tanah yang sedikit masam atau dengan pH 6-6,8. Untuk penanaman dalam pot, digunakan media tanah, pupuk kandang, atau kompos dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Bila menggunakan media Super TW Plus cukup dicampur tanah dengan perbandingan 1 : 6. Pot yang baik terbuat dari bahan tanah dan tidak dicat. Dibagian dasar pot diletakkan pecahan genting atau arang setebal 1 cm sampai sepertiga bagian pot.
Langkah-langkah menanam dan merawat mawar
1. Penyiapan media, pot, dan tanaman atau bibit
2. Tanaman dikeluarkan dengan cara merobek polibag
3. Mawar ditanamkan ke dalam pot
4. Selesai ditanam, mawar harus disirami
5. Pupuk bisa diberikan saat tanam atau 7–15 hari setelah tanam
6. Pemangkasan untuk membentuk rumpun dimulai dari pangkal batang kemarau.
7. Pemangkasan pada cabang utama untuk memperbanyak keluarnya bunga
8. Pemangkasan untuk memperbesar bunga
9. Bunga-bunga yang layu dipangkas untuk merangsang pembentukan bunga baru.
Penanaman
Waktu yang baik untuk menanam mawar adalah awal musim hujan. Namun, untuk penanaman dalam pot bisa dilakukan kapan saja sepanjang kebutuhan airnya terjamin. Begitu Anda tiba di rumah, tanaman yang baru dibeli umumnya dari polibag harus segera disiram hingga medianya cukup basah.
Sebelum dipindahkan ke dalam pot, bibit atau tanaman diairi sampai cukup basah. Selanjutnya, polibag disobek hingga seluruh tanaman dan medianya bisa dipindahkan ke dalam pot yang telah diisi sebagian media. Sisa media dimasukkan di sekeliling tanaman lalu dipadatkan pelan-pelan. Untuk bibit okulasi, bagian okulasinya harus tertanam 5 cm di dalam tanah. Bila kurang dari itu, tunas air akan banyak bermunculan. Sebaliknya kalau terlalu dalam akan terbentuk perakaran abnormal. Terakhir, sirami media tersebut.
Pemangkasan
Disamping pemeliharaan rutin berupa penyiraman setiap hari, gulma yang tumbuh dalam pot harus dibersihkan. Pemupukan juga diperlukan saat sebelum berbunga, sedang berbunga, dan ketika kuntum bunga layu. Pupuk yang dianjurkan adalah NPK (5-10-5) sebanyak 5 gram per tanaman. Yang pertama, berikan sewaktu tanam atau 7-15 hari setelah tanam. Pemupukan berikut secara rutin 3-4 bulan sekali atau tergantung pertumbuhan tanaman.
Perawatan selanjutnya adalah pemangkasan. Ada beberapa tujuan pemangkasan, yaitu untuk mendapatkan bentuk, merangsang keluarnya bunga, memperbanyak bunga, dan memperbesar ukuran bunga. Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada awal musim kemarau.
Pemangkasan bentuk biasanya sudah ada standar untuk masing-masing jenis mawar. Mulailah dengan memangkas batang atau cabang tanaman mulai ketinggian 7,5 cm dari permukaan tanah atau paling sedikit tersisa 5 mata tunas. Selanjutnya, 3-4 cabang primer dibiarkan tumbuh untuk dipangkas lagi setelah mencapai tinggi 25-60 cm, tergantung jenisnya. Jenis mawar yang tumbuhnya tinggi seperti climber, disisakan 60 cm, jenis hybrid tea 45 cm, floribunda 37,5 cm, dan polyantha 25 cm. Sebagian cabang-cabang lain dipangkas dengan menyisakan dua mata kuncup paling atas yang menghadap ke luar untuk dipelihara pada periode pertumbuhan berikutnya.
Pemangkasan untuk merangsang keluarnya bunga dilakukan dengan memotong ranting atau cabang yang kuncup-kuncupnya telah layu. Potong cabang sedikit di atas pangkal tangkai daun kedua atau mata tunas. Pemotongan dilakukan miring 45° ke atas dan sejajar mata tunas. Sekitar 6-7 minggu kemudian, daun - daun baru akan bermunculan diikuti bunga.
Pemangkasan untuk memperbanyak bunga dilakukan dengan cara memotong cabang utama atau cabang yang sedang berbunga sekitar 4-6 mm dari mata tunas. Selain merangsang pembungaan, pemangkasan juga bisa memperbesar ukuran bunga. Caranya, petik semua kuncup - kuncup bunga pada ketiak cabang dan sisakan satu kuntum utama. Disamping itu, cabang-cabang tidak produktif atau tunas liar sebaiknya dibuang saja. Tunas liar dicirikan dengan buku-buku batang yang panjang, daunnya banyak, dan pertumbuhannya cepat.
Hama dan penyakit
Ada beberapa hama dan penyakit utama pada mawar. Hama-hama penting itu antara lain, kutu daun (aphid), kumbang, siput berbulu, tungau, thrips, ulat bulu, dan nematoda (cacing renik) akar. Sedangkan penyakitnya adalah bercak hitam, karat daun, embun tepung, bengkak pangkal batang, mosaik, bercak daun, cendawan upas, busuk bunga, kanker, dan penyakit fisiologis lainnya.
Kutu daun menyerang mawar dengan cara menginap cairan tanaman hingga daun dan bunga menjadi mengerut dan kering. Hama ini dikendalikan dengan cara menjaga kebersihan tanaman dan sekitarnya. Serangan yang berat bisa diatasi dengan penyemprotan insektisida semacam Decis 2,5 EC dan lain-lain.
Kumbang menyerang mawar dengan cara memakan daun dan tangkai bunga, sehingga menimbulkan lubang-lubang pada bagian yang diserang. Sama halnya dengan kumbang, gejala serangan siput berbulu juga berupa lubang-lubang pada daun, bahkan sering hanya tertinggal tulang daun saja. Siput ini bisa dibunuh secara manual. Caranya, rontokkan kepompong yang menempel pada tanaman. Serangan berat diatasi dengan moluskasida, misalnya Brestan 60.
Tungau juga menyerap cairan tanaman terutama bagian pucuk daun. Gejala ini meninggalkan titik-titik merah kekuningan atau abu-abu cokelat. Serangan berat diatasi dengan insektisida-akarisida seperti Omite 570 EC atau Kelthane 200 EC. Tidak berbeda halnya dengan tungau, thrips juga mengisap cairan terutama bunga, daun, dan cabang. Untuk mengendalikannya dilakukan pemangkasan bagian tanaman yang terserang atau disemprot dengan insektisida Lannate 25 WP. Sementara itu, nematoda yang menyebabkan tanaman menjadi layu dan kerdil pertumbuhannya, diatasi dengan sterilisasi media tanam dan pergiliran tanaman. Taburkan Temik 10 G atau Furadan 3 G bila serangan berat.
Penyakit - penyakit umumnya dikendalikan dengan cara menjaga kebersihan sekitar tanaman. Bagian yang terserang sebaiknya langsung dibuang. Serangan berat diatasi dengan pemberian bakterisida atau fungisida tergantung jenis penyakit, misalnya Dithane M45 80 WP untuk penyakit embun tepung, karat daun, dan kanker. Sedangkan busuk bunga diatasi dengan pembungkusan bunga yang mulai mekar atau penyemprotan fungisida berbahan aktif benomil. Penyakit fisiologis diatasi dengan memberi pupuk berimbang terutama unsur N, P, K atau disemprot dengan pupuk daun yang tinggi kandungan unsur haranya. Ingin mawar anda berbunga lebat? Gunakan Pupuk NPK Bunga
No comments:
Post a Comment